Banjir Terjang 3 Kecamatan di Cianjur

Jelajahnusa.com –  Banjir bandang menerjang 3 Kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ketinggian air mencapai 2 meter atau setinggi atap rumah warga.

Informasi yang dihimpun, banjir bandang terjadi pada Jumat (2/10) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Luapan air Sungai Cisokan akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam menjadi penyebab banjir tersebut.

“Iya ada lima desa di tiga kecamatan di wilayah selatan yang terendam banjir. Ini diakibatkan hujan deras yang mengguyur sejak pukul 16.00 WIB hingga tengah malam,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan saat ditemui di Kantor BPBD, Jalan Siliwangi, Sabtu (3/10/2020) dini hari

Ada 3 Kecamatan yang terkena banjir bandang di tiga kecamatan, di antaranya  :

-Kecamatan Leles : Desa Sukasirna, Desa Sukamulya, Desa Purabaya, Desa Sukajaya, Desa Padangsari, Desa Pusakasari, Deas Karyamukti, Desa Nagasari, Desa Sinangsari

-Kecamatan Agrabinta : Desa Neglasari, Desa Bunisari, Desa Mulyasari, Desa Tanjungsari, Desa Wanasari
-Kecamatan Sindangbarang : Desa Jatisari, Desa Kertasari

 

 

Ketinggian air di Kampung Cibolang mencapai 2 meter hingga atap rumah warga terendam. Sementara, ketinggian banjir di desa lain rata-rata mencapai 80 cm.

 

 

 

Info Bencana Alam Agra Oktober 2020

Segment Padam
Penyulang Tkokak TKL- PNG dan KAR terbuka

– Penyulang : TKAK
– Proteksi : OUT AGRA
– Trip : 19:12
– Relay : OCR
– A/G : 83A-265A-320A-0A
– Fasa Terganggu : ST
– Masuk / Manuver : 19:14
– Masih padam : 90 Gardu
– Durasi padam : 2 Menit
– Normal pukul : –
– Penyebab : Belum jelas
– Cuaca : Hujan lebat
– Ket : REC TKL ikut trip. tegangan masih di TKL. Pengusutan terhambat dengan banyaknya daerah longsor.

Lokasi bencana Desa pusakasari

1. G.KLL
2. G.PCAA
3. G.SPU.B – sudah keluar. JTR terseret arus air kali cisokan.

Segemnt TKL – CST
Banyak titik tersebar longsong terutama daerah tanjakan bodas

Aftak SUKR
Tiang Listrik terbawa Longsor

Jumlah Gardu Padam :
90 gardu

Jumlah pelanggan padam :
12643

Seorang warga Kampung Parigi, Desa Sindangsari, Iis (45), mengatakan banjir ini menjadi yang pertama kali terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Namun, menurut Iis, dampak banjir kali ini lebih parah. Ia pun berencana mengungsi.

“Di rumah itu saja sampai masuk rumah setinggi paha. Kalau yang di kampung sebelah itu tinggi air sampai atap. Rencananya Ibu mau mengungsi, takut ada banjir susulan,” ujar Iis.